Minggu, 13 April 2014

Mengajar Menulis Opini, Melatih Berpendapat

Oleh Kholied Mawardi
Guru Karya Tulis MA Unggulan Darul Falah Jerukmacan Sawo Jetis Mojokerto alumnus Pendidikan Bahasa Inggris Unesa 2007.

Menjadi guru karya tulis tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Setelah lulus dari jurusan Pendidikan Bahasa Ins Unesa tahun 2007, saya mencoba bekerja menjadi kuli tinta di sebuah harian pagi lokal di Surabaya.

Setelah enam bulan bekerja di koran yang beralamat di dekat Gunungsari, saya memutuskan keluar dan bergabung dengan Tabloid Edukasi milik Klub Guru.
Dua bulan kemudian pindah lagi mencari peruntungan di media online milik radio berita swasta terkemuka di kawasan Wonokitri Surabaya. Karir saya di bidang jurnalistik di media tersebut juga tidak bertahan lama. Saya dianggap tidak layak menjadi pegawai tetap di media tersebut. Kecewa jelas rasanya.

Mengirim lamaran lagi ke berbagai tempat. Membaca lowongan pekerjaan di koran Jawa Pos setiap Sabtu di warung kopi harus saya lakukan untuk menghemat uang.

Selanjutnya ada kabar lowongan jurnalistik di kantor berita Antara. Setelah mengikuti rangkaian tes, akhirnya diumumkan ada nama saya di daftar pengumuman. Saya menjadi wartawan trainee dengan daerah liputan Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso. Mungkin penempatan saya di daerah tersebut karena saya berasal dari Banyuwangi. Ternyata karir saya juga tidak bertahan lama di media ini.

Akhir Pebruari 2009, ada telepon dari kantor Antara biro Jawa Timur. Isi telepon mengatakan, mulai Maret 2009 saya dinyatakan tidak lagi menjadi wartawan.
Bingung rasanya. Istri sedang mengandung anak kami yang pertama. Awal Maret kami boyongan ke rumah mertua di daerah Kemlagi Mojokerto.

April 2009, menjadi guru Bahasa Inggris di sebuah MTs swasta di Kemlagi Mojokerto. Awalnya tidak pernah terbayangkan bisa menjadi guru di daerah yang dekat perbatasan dengan Lamongan.

Ketika menjaga Ujian Madrasah, saya bertemu dengan guru dari sekolah lain yang kebetulan suaminya menjadi kepala sebuah Madrasah Aliyah. MA Unggulan Darul Falah nama sekolah yang cukup unik.

Jangan pernah Anda bayangkan sekolah kami seperti Al Hikmah atau Al Falah Surabaya. Keunggulan sekolah kami bukan karena murid mempunyai nilai tinggi atau berasal dari golongan kaya.

Sekolah kami menerapkan literasi dengan sebenarnya. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dianggap kurang sehingga ditambah muatan lokal karya sastra dan karya tulis.

Bapak Chamim Kohari, kepala sekolah kami merupakan sastrawan kota Mojokerto. Sehingga bila ada acara bedah buku, diskusi sastra, dan pemutaran film, selalu mengajak para murid.

Saya hanya mendapat empat jam dari mata pelajaran Karya Tulis di sekolah ini. Mengajar menulis resensi untuk murid kelas X MA dan menulis opini di kelas XI MA.
Melatih menulis opini untuk murid Aliyah yang juga santri awalnya cukup berat. Tayangan televisi hanya dapat dilihat di hari libur yaitu Jumat saja usai ro'an atau kerja bakti membersihkan lingkungan pondok pesantren.

MA yang berada di desa Sawo kecamatan Jetis Mojokerto ini tidak langganan koran. Komputer yang terkoneksi internet tidak dapat dipakai semua murid. Harus bergantian karena hanya sekitar empat komputer yang dapat dipakai. Selebihnya komputer rusak karena kurang dana perbaikan.

Bingung awalnya. Membawakan koran Jawa Pos membahas apa yang hangat dibicarakan, hasilnya kurang memuaskan. Para murid tidak mengerti apa yang sedang terjadi di dunia luar. Selain itu jadwal kegiatan yang padat di pondok menyebabkan seringkali mereka terlambat mengumpulkan tugas.

Akhirnya saya tentukan tema tulisan opini setiap bulan dan kapan deadline pengumpulan tugas. Misalnya bulan Januari temanya peringatan tahun baru. Bulan Pebruari membahas larangan perayaan valentines day.

Langkah ini termasuk efektif karena para murid dapat melihat tugas selama satu semester. Juga kapan mereka harus mengumpulkan tugas. Bila mereka terlambat mengumpulkan tugas, mereka harus menulis opini yang temanya berbeda.

Bingung Membuat Judul

Semua orang tentu bingung membuat judul yang baik. Awalnya saya menyeleksi judul tiap murid. Tapi cara ini tidak efektif. Kemudian terlintas ide untuk presentasi judul. Setiap murid diminta maju untuk menyajikan sepuluh judul sesuai tema. Teman yang lain menanggapi, bila judul bagus akan "ditahan" begitu juga sebaliknya. Judul yang dianggap jelek akan "dicoret". Andaikan dari sepuluh judul ada satu judul yang "selamat" maka judul itu yang dipakai. Apabila sepuluh judul dicoret semua, maka siswa diminta membuat lagi sepuluh judul sesuai tema yang ditentukan.

Rabu, 26 Mei 2010

PENERIMAAN MURID BARU MA UNGGULAN DARUL FALAH MOJOKERTO

Madrasah Aliyah Unggulan Darul Falah berlokasi di dusun Jerukmacan, Jetis, Mojokerto, Jawa Timur. MA Unggulan Darul Falah didirikan sejak 2008. Tahun pertama MAU memiliki tujuh murid namun terdapat seorang murid yang keluar. Sehingga murid kelas XI berjumlah enam anak. Tahun kedua MAU memiliki murid sebanyak 17 anak.

Ponpes Darul Falah berkomitmen mencerdaskan anak miskin, yatim, yatim piatu, dan terlantar dengan penekanan kompetensi pada bidang ilmu agama, umum, bahasa arab, bahasa inggris, karya sastra, dan karya tulis. Tentu kecakapan dibidang ilmu agama dan umum akan menjadikan santri lebih siap menghadapi tantangan kemajuan zaman.

Tahun pelajaran 2010-2011 MAU Darul Falah menerima murid baru lulusan MTs/SMP. Fasilitas yang ditawarkan bebas uang gedung, jaringan internet, ruang kelas ber-AC, ruang multimedia, dan bebas SPP. Ketentuan lainnya, seluruh murid diasramakan dalam Ponpes Darul Falah dan satu kelas maksimal 20 anak. Tes masuk hanya untuk mengukur tingkat pemahaman murid pada mata pelajaran tertentu, tidak untuk menyeleksi murid yang diterima di MAU Darul Falah Mojokerto.

Waktu Pendaftaran :

Gelombang I 01 Mei sd 13 Juni 2010

Gelombang II 16 Juni sd 08 Juli 2010

Pagi : 08.00 - 11.30 WIB

Siang : 13.00 - 15.00 WIB

Gelombang I

Tes Tulis : 14 Juni 2010 pukul 13.00 sd selesai

Tes Lisan : 15 Juni 2010 pukul 08.00 sd selesai

Wawancara walimurid : 15 Juni 2010 pukul 08.00 sd selesai

Materi Tes

1. Tes Tulis :

a. Bidang Umum : Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.

b. Bidang Agama : Al Quran Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, dan Tulis Arab/Pego.

Gelombang II

Tes Tulis 09 Juli 2010, pukul 13.00 sd selesai

Tes Lisan 10 Juli 2010 pukul 08.00 sd selesai

Wawancara Walimurid 10 Juli 2010 pukul 08.00 sd selesai

Materi tes Gelombang II sama dengan materi tes Gelombang I.

Info : 0321 6979444, 8584644, 8584655

email : darulfalahponpes@yahoo.co.id

SEKILAS TENTANG PONPES DARUL FALAH

Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Falah berada di dusun Jerukmacan, desa Sawo, kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Panti asuhan Darul Falah berdiri sejak 1994. Sedangkan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Falah berdiri sejak 1992.

Pendiri Yayasan Pendidikan Sosial Darul Falah adalah Kyai In'am Ridlwan dan Ibu Nyai Nur Chalimah. Para pengasuh diantaranya Ust Muhammad AR, Ustd Nur Hamidah, Ust Chamim Kohari, dan Ustd Haniatur Rofiqoh.

Madrasah Aliyah Unggulan Darul Falah didirikan sejak 2008. Tahun pertama MAU memiliki tujuh murid namun terdapat seorang murid yang keluar. Sehingga murid kelas XI berjumlah enam anak. Tahun kedua MAU memiliki murid sebanyak 17 anak.

Ponpes Darul Falah berkomitmen mencerdaskan anak miskin, yatim, yatim piatu, dan terlantar dengan penekanan kompetensi pada bidang ilmu agama, umum, bahasa arab, bahasa inggris, karya sastra, dan karya tulis. Tentu kecakapan dibidang ilmu agama dan umum akan menjadikan santri lebih siap menghadapi tantangan kemajuan zaman.